Kasus dugaan kebocoran informasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri kembali mencuat. Penyidik KPK mengungkap bahwa Firli terduga memberi tahu Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP) sebelum OTT terlaksanakan.
Insiden ini semakin memanas setelah Hasto Kristiyanto tertangkap dalam kasus dugaan suap terkait proyek di Kementerian PUPR. Lantas, bagaimana keterkaitan Firli Bahuri dalam kebocoran ini?
Kasus OTT Hasto Kristiyanto
Pada Oktober 2023, KPK melakukan OTT terhadap Hasto Kristiyanto terkait dugaan suap dalam proyek infrastruktur di Kementerian PUPR. Namun, sebelum penangkapan terjadi, muncul dugaan bahwa Firli Bahuri telah membocorkan rencana operasi tersebut.
Kronologi Dugaan Kebocoran:
- Percakapan Rahasia – Penyidik menemukan bukti komunikasi antara Firli dan Hasto sebelum OTT.
- Upaya Penghambatan – Ada indikasi bahwa informasi yang bocor digunakan untuk mengantisipasi penyidikan.
- Penangkapan Hasto – Meski ada dugaan kebocoran, KPK tetap melanjutkan OTT dan menangkap Hasto.
Keterlibatan Firli Bahuri dalam Kasus Ini
Firli Bahuri, yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua KPK, terduga melakukan pelanggaran kode etik dengan membocorkan informasi sensitif. Beberapa fakta yang terungkap:
- Motif Belum Jelas – Penyidik masih menyelidiki alasan Firli memberi tahu Hasto.
- Posisi Hasto yang Strategis – Sebagai Sekjen PDIP, Hasto memiliki pengaruh besar dalam dunia politik.
- Pelanggaran Prosedur KPK – Setiap OTT harus dijaga kerahasiaannya untuk mencegah penghilangan barang bukti.
Kebocoran informasi operasi KPK dapat berdampak serius, seperti:
✅ Gangguan Penyidikan – Tersangka bisa menghancurkan bukti atau menyiapkan alibi.
✅ Pelemahan Institusi KPK – Publik bisa meragukan independensi KPK jika ada kebocoran internal.
✅ Politikisasi Kasus – Kasus korupsi bisa dijadikan alat politik jika informasinya bocor ke pihak tertentu.
Saat ini, Firli Bahuri telah tercopot dari jabatannya sebagai Ketua KPK. Ia juga sedang menghadapi sejumlah kasus hukum, termasuk dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo.