Raja chip asal Amerika Serikat (AS), Nvidia, menghadapi cobaan berat pada tahun ini. Setelah beberapa kali mencetak rekor pendapatan dan kenaikan saham gila-gilaan, kejayaan Nvidia mulai menunjukkan tanda-tanda tumbang.
Sepanjang tahun ini, saham Nvidia sudah turun lebih dari 2%. Perusahaan yang terdirikan Jensen Huang itu akan melaporkan kinerja perusahaan pada Rabu (28/5/2025) waktu setempat.
Nvidia, yang selama beberapa tahun terakhir melesat menjadi pemimpin industri chip global berkat teknologi AI dan GPU canggihnya, tiba-tiba mengalami kemunduran mengejutkan. Sahamnya anjlok dalam hitungan jam, memicu kegelisahan di kalangan investor dan pemerhati industri teknologi.
Pemicunya? Sebuah pernyataan kontroversial dari mantan Presiden AS, Donald Trump, yang kembali menyalakan bara konflik geopolitik, khususnya dengan China—pasar penting bagi Nvidia.
Tak lama setelah pernyataan Trump viral di media, saham Nvidia langsung merosot lebih dari 8% dalam sehari—kerugian miliaran dolar dalam kapitalisasi pasar. Beberapa analis menyebut kejadian ini sebagai “flash crash” akibat sentimen geopolitik.
Investor panik karena khawatir penjualan Nvidia ke pasar internasional, terutama China, bisa dibatasi. Lebih buruk lagi, pengembangan AI global bisa terhambat jika ketegangan AS-China semakin memanas.
Tak hanya Nvidia, sejumlah perusahaan teknologi AS lain seperti AMD, Intel, hingga Apple ikut terkena imbasnya. Bursa saham Nasdaq sempat terkoreksi tajam, mencerminkan ketergantungan besar industri terhadap stabilitas politik global.
Pelaku industri menyerukan agar pemerintah AS berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan yang bisa berdampak sistemik terhadap ekosistem teknologi global.
Kisah runtuhnya kejayaan Nvidia secara tiba-tiba ini menjadi pelajaran penting betapa eratnya hubungan antara politik dan teknologi. Di era globalisasi dan AI, satu pernyataan dari tokoh politik bisa mengguncang dunia dan menelan triliunan dolar dalam semalam.
Investor, pengusaha, dan pemangku kebijakan perlu menavigasi masa depan dengan lebih bijak. Karena dalam dunia teknologi tinggi—politik bukan hanya latar belakang, tapi bagian dari panggung utama.