Laut China Selatan kembali menjadi sorotan setelah Filipina dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer besar-besaran di wilayah tersebut. Latihan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan, meski menuai protes dari China. Apa saja yang perlu diketahui tentang latihan ini? Simak ulasan lengkapnya!
Latihan Gabungan Filipina & AS: Fakta & Skala
Latihan militer bernama “Balikatan” (yang berarti “bahu-membahu” dalam bahasa Tagalog) ini melibatkan ribuan tentara dari kedua negara. Berikut detailnya:
- Jumlah Peserta: Lebih dari 16.000 personel militer
- Durasi: Dilaksanakan selama beberapa minggu
- Lokasi: Wilayah strategis di Laut China Selatan, dekat dengan wilayah sengketa seperti Kepulauan Spratly
- Fokus Latihan: Operasi laut, pertahanan udara, simulasi pertempuran, dan respons terhadap ancaman keamanan regional
Latihan ini juga melibatkan kapal perang, pesawat tempur, dan sistem senjata canggih AS, termasuk rudal jarak jauh.
Tujuan Latihan Militer Ini
Latihan Balikatan bukan sekadar rutinitas, melainkan memiliki beberapa tujuan strategis:
- Menunjukkan Kekuatan di Kawasan
- AS dan Filipina ingin menegaskan komitmen keamanan bersama di tengah ketegangan dengan China.
- Meningkatkan Interoperabilitas
- Melatih kesiapan pasukan kedua negara dalam menghadapi skenario konflik nyata.
- Menjaga Kebebasan Navigasi
- Laut China Selatan adalah jalur perdagangan vital, dan latihan ini menjadi sinyal bahwa AS-Filipina menolak klsepihak dari China.
- Menanggapi Ancaman China
- China semakin agresif dengan membangun pangkalan militer dan klaim teritorial yang luas di kawasan ini.
Respons China Terhadap Latihan Ini
China, yang mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, mengecam latihan ini. Pemerintah Beijing menyatakan:
- Latihan ini “memprovokasi ketegangan” dan mengganggu stabilitas kawasan.
- China akan “mempertahankan kedaulatan”-nya dengan meningkatkan patroli militer di wilayah tersebut.
- Menuduh AS “mengintervensi” urusan regional dan memperingatkan Filipina agar tidak terlalu dekat dengan Washington.
Dampak Latihan Terhadap Keamanan Regional
Latihan ini berpotensi memicu:
✔ Eskalasi Ketegangan – China bisa merespons dengan latihan militer sendiri atau patroli lebih intensif.
✔ Peningkatan Aliansi AS-Filipina – Kerja sama pertahanan kedua negara semakin erat.
✔ Reaksi Negara-Negara ASEAN – Beberapa negara seperti Vietnam dan Malaysia mungkin ikut memperkuat pertahanan mereka.
Latihan militer Filipina-AS di Laut China Selatan adalah bagian dari dinamika geopolitik yang terus memanas. Sementara AS dan sekutunya ingin menjaga pengaruh di kawasan, China tetap bersikukuh dengan klaimnya. Dampak jangka panjangnya akan bergantung pada bagaimana negara-negara di kawasan menavigasi ketegangan ini.