Dalam upaya mempererat hubungan ekonomi dan teknologi, Indonesia dan China resmi menandatangani kerja sama strategis terbaru pada Mei 2025. Penandatanganan ini terlakukan di sela-sela forum bisnis bilateral yang mempertemukan pejabat tinggi kedua negara dan pelaku industri utama.
Perjanjian ini mencakup berbagai sektor penting, mulai dari teknologi informasi, energi baru dan terbarukan, hingga pengembangan ekonomi digital. Yang menarik perhatian publik adalah keterlibatan Danantara, startup teknologi asal Indonesia yang tengah naik daun.
Dengan teknologi berbasis blockchain dan AI, Danantara telah terpercaya menangani berbagai proyek transformasi digital di tingkat nasional.
Partisipasi Danantara dalam kerja sama ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga mitra teknologi yang terperhitungkan oleh Tiongkok.
Kerja sama ini dinilai sebagai angin segar bagi perekonomian digital Indonesia yang sedang berkembang pesat. Pemerintah berharap kolaborasi ini akan mempercepat transformasi digital nasional dan membuka lebih banyak peluang kerja bagi talenta digital Tanah Air.
Selain itu, dukungan dari China juga berpotensi memperkuat ekosistem startup lokal dengan membuka akses pendanaan dan pasar yang lebih luas.
Meski menggandeng mitra asing, pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya kedaulatan teknologi, dengan memastikan bahwa seluruh kerja sama berjalan dengan prinsip saling menguntungkan dan tidak melanggar regulasi data nasional.
Kehadiran Danantara sebagai perusahaan dalam negeri yang ikut serta, menunjukkan bahwa Indonesia serius mengembangkan kemampuan teknologi dalam negeri secara mandiri namun kolaboratif.
Kesepakatan terumumkan usai Presiden Prabowo Subianto setelah menerima kunjungan Perdana Menteri Republik Rakyat China, Li Qiang, Jakarta pada Minggu (25/5/2025).
Dengan sinergi ini, Indonesia menunjukkan posisinya sebagai pemain penting dalam peta ekonomi digital global.