Di era digital, layanan Paylater (pembayaran belakangan) semakin populer di kalangan anak muda. Yang mengejutkan, tak sedikit dari mereka yang sebenarnya memiliki gaji besar tetap memilih menggunakan Paylater untuk transaksi sehari-hari.
Kenapa hal ini terjadi? Apa dampaknya bagi kondisi keuangan? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Alasan Anak Muda Bergaji Besar Masih Pakai Paylater
1. Terbiasa dengan Gaya Hidup Instan
Anak muda kini terbiasa dengan segala sesuatu yang serba cepat, termasuk dalam hal belanja. Paylater memberikan kemudahan transaksi tanpa perlu mengeluarkan uang tunai langsung, sehingga banyak yang terjebak dalam gaya hidup konsumtif.
2. Mindset “Nanti Bayarnya”
Psikologi “uang virtual” membuat pengguna Paylater merasa tidak mengeluarkan uang sungguhan. Mereka berpikir, “Masih lama bayarnya, nanti saja!” Tanpa sadar, tagihan menumpuk dan bunganya membengkak.
3. Tergoda Promo dan Diskon
Banyak platform Paylater menawarkan promo cashback, diskon, atau cicilan 0%. Hal ini memicu keinginan belanja lebih banyak, meskipun sebenarnya tidak terlalu diperlukan.
4. Kurangnya Literasi Keuangan
Meski bergaji besar, banyak anak muda yang tidak paham cara mengelola keuangan dengan baik. Mereka tidak membuat anggaran bulanan, sehingga pengeluaran tidak terkontrol.
5. Ingin Mempertahankan Gaya Hidup “Wah”
Tekanan sosial di media sosial membuat banyak anak muda ingin terlihat “mewah” meski sebenarnya keuangan mereka belum stabil. Paylater menjadi solusi instan untuk memenuhi keinginan tersebut.
Dampak Negatif Ketergantungan Paylater
✅ Utang Menumpuk – Bunga Paylater bisa mencapai 2-3% per bulan, setara dengan 24-36% per tahun!
✅ Skor Kredit Anjlok – Jika telat bayar, rekam jejak kredit bisa rusak dan menyulitkan pengajuan pinjaman di masa depan.
✅ Stres Finansial – Hidup dalam bayang-bayang utang bisa meningkatkan tekanan mental.
✅ Kebiasaan Konsumtif Sulit Dihentikan – Semakin sering pakai Paylater, semakin sulit lepas dari gaya hidup boros.
Tips Bijak Menggunakan Paylater (Jika Terpaksa)
✔ Gunakan Hanya untuk Kebutuhan Mendesak – Hindari belanja gaya hidup dengan Paylater.
✔ Batas Limit Penggunaan – Jangan pakai lebih dari 30% limit Paylater untuk menghindari utang tak terkendali.
✔ Bayar Tepat Waktu – Hindari denda dan bunga yang memberatkan.
✔ Prioritaskan Tabungan & Investasi – Alokasikan gaji untuk dana darurat dan investasi sebelum belanja.
Paylater memang memudahkan, tapi bukan solusi keuangan jangka panjang. Jika kamu bergaji besar, sebaiknya manfaatkan pendapatan untuk menabung, investasi, dan belanja secara bijak. Jangan sampai terlena dengan kemudahan Paylater yang justru bisa menjerumuskan ke dalam utang tak terkendali.
Sudah saatnya melek finansial dan kelola uang dengan cerdas! 💰