Centrovirginia.com –Donald Trump memberlakukan tarif baru impor dari Meksiko dan Kanada, serta menaikkan tarif hingga dua kali lipat untuk produk China.
Namun, sehari setelah tarif-tarif ini mulai berlaku, Trump memberikan pengecualian selama sebulan untuk produsen mobil AS, perkirakan akan sangat terdampak.
Sebelumnya, ia pun menetapkan tarif untuk seluruh baja dan aluminium impor.
Kanada dan China telah membalas dengan memberlakukan tarif untuk barang-barang impor dari AS.
Ini memicu kekhawatiran akan terjadinya perang dagang global dan kenaikan harga barang-barang yang lebih tinggi.
Apa itu tarif dan bagaimana cara kerjanya?
Tarif yang dimaksud di sini adalah pajak yang dikenakan pada barang-barang yang diimpor dari negara lain.
Pajak mesti bayar perusahaan membawa masuk barang pada pemerintah.
Biasanya, tarif adalah persentase dari nilai suatu produk. Misal, tarif 20% kenakan pada barang dari China seharga US$10 (Rp163.300). Artinya, bakal ada biaya tambahan sebesar US$2 (Rp32.660).
Perusahaan dapat memilih untuk membebankan sebagian atau seluruh biaya tarif kepada pelanggan.
Selama ini, AS biasanya mengenakan tarif lebih rendah dibanding tarif yang diterapkan negara-negara lain. Itu berarti, “pembalasan” Trump bisa membuat tarif yang ada tiba-tiba naik tajam dan, ujungnya, harga barang-barang di toko bakal ikut melonjak.